Jumat, 01 April 2011

Honda GL- Pro, Hantu Laut Style



Nama bengkel Hantu Laut (HL) lebih dulu terkenal di komunitas drag VW. Tapi, saat ini bengkel di bawah  koordinasi Donny Batax ini juga sedang intens dengan roda dua. Fokusnya dengan tampilan chopper dan cafe racer.  Hebatnya, bengkel ini berani mengklaim punya style dan ciri khusus yang pasti bisa ditemui di semua karya modifnya.

"Kami ingin ketika hasilnya sudah di jalanan, orang langsung tahu kalau itu keluaran HL, bukan dari bengkel A atau bengkel B," pasti Donny bersemangat.

Omong-omong apa sih cirinya itu, Bro?  "Ciri yang pertama, rangka utama yang di bawah tangki dibikin naik atau lebih tinggi dari standar," tegas Donny yang juga bilang kalau ketinggian sudah disesuaikan dengan postur si pemilik dan juga dimensi utuh motor.

Akibat ubahan seperti ini, jarak antara rangka dan bagian atas mesin jadi lebih lebar dari semula. "Enggak masalah sebab memang ruang kosong seperti itu cocok buat gaya chopper seperti ini," lanjut pemilik bengkel di Jl. H. Nawi, Gg. H. Jeni, No. 78, Jakarta Selatan ini.

Sedangkan ciri berikutnya adalah adanya bentuk segitiga kosong di bawah jok. "Saya sebutnya rangka cangcut karena segitiga mirip celana dalam," kekeh pria berpostur tegap ini.

Donny kukuh mempertahankan seperti ini karena mempunyai filosofi yang kuat. "Saya enggak mau menutupi hal yang jelek seandainya ada, karena itu biarkan saja rangka terbuka dan bisa dilihat semua orang. Enggak ada yang ditutupi cover bodi," cuapnya panjang lebar.

Dengan begini Donny yakin bisa tetap bertahan. "Jika enggak suka dengan ciri seperti ini monggo cari bengkel lain," tegas pria berprinsip ini.

MELAYU CHOPPER

Selain ingin mengenalkan ciri dalam bentuk dan desain modifikasinya, Donny juga punya misi untuk ikut mengembangkan motif Indonesia. "Tapi, karena selama ini motif nasional itu identik dengan motif Jawa. Untuk itu saya ingin membuat sesuatu yang berbeda," lanjutnya.

Ini kali dia airbrush GL-Pro ini dengan hijau gold. "Warna ini mencirikan kampung halaman saya, Riau," lanjut pria asal Pekanbaru, Riau ini. Kelir ini memang acap juga dipakai dalam kain tenun atau songket dari ranah Melayu.

Selain itu di bagian tengah tangki juga dibuatkan semacam garis yang menggunakan motif batik. "Motif seperti itu jika didesain dengan pas juga cocok buat motor dengan aliran modifikasi sangar seperti ini," tambah pria bertubuh gelap.

Ide dari budaya lokal? Kenapa tidak, Bro! (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
 Pelek depan: Variasi Thunder
Ban depan: Swallow 2,75x18
Pelek belakang: Custom 4x16 inci
Ban belakang: Pirelli 140/80-16
Sok belakang: Honda Grand
Sok depan: Honda Tiger
Tangki & setang: Custom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar